Mulai dari Tragedi hingga Transformasi
Stadion Kanjuruhan, Malang, yang pernah menjadi saksi bisu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia, kini telah bangkit dengan wajah baru yang lebih aman dan megah. Setelah melalui proses renovasi yang panjang dan memakan biaya Rp 357 miliar, stadion ini siap menyambut era baru sepak bola Indonesia.
Renovasi yang dimulai pada September 2023 dan rampung pada akhir tahun 2024 ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memperbaiki kondisi stadion yang tidak memenuhi standar keselamatan dan keamanan. Proses renovasi mencakup berbagai aspek, mulai dari penguatan struktur bangunan, perbaikan lapangan, hingga penambahan fasilitas pendukung.
Fitur Unggulan Stadion Kanjuruhan yang Baru
Stadion Kanjuruhan yang baru memiliki kapasitas 21.603 penonton dengan berbagai jenis tribun, mulai dari VVIP hingga tribun untuk penonton disabilitas. Selain itu, stadion ini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern seperti ruang media, ruang VIP, dan sistem keamanan yang canggih.
Salah satu fitur unik dari stadion ini adalah keberadaan Museum Tragedi Kanjuruhan. Museum ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan sebagai pengingat akan pentingnya keselamatan dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
Standar Internasional dan Masa Depan yang Cerah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menyatakan bahwa renovasi Stadion Kanjuruhan telah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) dan telah mendapat sertifikasi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Dengan demikian, stadion ini siap digunakan untuk berbagai ajang sepak bola tingkat nasional maupun internasional.
Pemerintah berharap dengan adanya Stadion Kanjuruhan yang baru, sepak bola Indonesia dapat berkembang lebih baik lagi. Selain itu, stadion ini juga diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Kota Malang dan Jawa Timur.
Kontroversi dan Harapan
Meskipun renovasi Stadion Kanjuruhan disambut positif oleh sebagian besar masyarakat, namun ada juga pihak yang menyuarakan keberatan. Beberapa keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merasa bahwa renovasi stadion justru akan mengaburkan peristiwa tragis yang terjadi dan menghambat proses hukum.
Namun, pemerintah bersikukuh bahwa renovasi stadion merupakan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah juga menjamin bahwa proses hukum terkait Tragedi Kanjuruhan akan terus berjalan.
Sumber : tempo.co