Kota Malang kembali dikejutkan oleh kasus kriminalitas yang melibatkan seorang pemuda berinisial RAP (22), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Ironisnya, aksi kejahatan yang dilakukan RAP bermula dari tawaran jasa layanan dewasa melalui aplikasi perpesanan Michat.
Menurut keterangan Wakil Kepala Polres Malang, Kompol Bayu Halim Nugroho, korban yang tertarik dengan tawaran RAP kemudian bertemu dengannya di sebuah penginapan di Kepanjen. Namun, alih-alih mendapatkan layanan yang dijanjikan, korban justru menjadi sasaran tindakan kekerasan.
“Pelaku dengan tega mencekik leher korban sebelum mengambil sejumlah barang berharga miliknya, termasuk sepeda motor,” ungkap Bayu dalam konferensi pers.
Modus Operandi yang Licik
Modus operandi yang digunakan RAP terbilang licik. Dengan memanfaatkan aplikasi kencan online, ia dengan mudah mendekati korban dan melancarkan aksinya. Setelah berhasil mengelabui korban, RAP kemudian melancarkan aksi kekerasan dan pencurian.
Motif Ekonomi
Ketika diinterogasi, RAP mengaku bahwa motif di balik aksinya adalah masalah ekonomi yang sedang dihadapinya. Ia juga menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukannya terjadi sebelum ia berniat untuk melakukan hubungan seksual dengan korban.
“Saya khilaf dan menyesal atas perbuatan saya,” ujar RAP saat diperiksa oleh petugas.
Jaringan Pencurian Motor Dibongkar
Selain menangkap RAP, pihak kepolisian juga berhasil membongkar jaringan pencurian kendaraan bermotor yang melibatkan enam tersangka lainnya. Para pelaku diduga telah melakukan sejumlah aksi pencurian di wilayah Malang dan sekitarnya.
Ancaman Hukuman Berat
Atas perbuatannya, RAP dan para tersangka lainnya dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.
Pentingnya Kewaspadaan
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenal, terutama melalui media sosial atau aplikasi kencan online. Jangan mudah percaya dengan tawaran yang menggiurkan, dan pastikan untuk selalu mengutamakan keselamatan diri.
Sumber : kompas