Malang,-gomalang.id-Perfom dengan adat Madura warga Rt06/Rw02 dalam Pawai Budaya yang digelar di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Pawai Budaya yang diikuti sekitar 29 peserta tersebut masih dalam rangkaian memperingati HUT ke-80 RI yang digelar pada hari Minggu (07/09/2025) sore.
Kekompakan dan guyub rukun dan semangat gotong royong ditunjukan oleh warga Rt 06/Rw02 dalam mengikuti proses Pawai Budaya,mulai dari swadaya bersama untuk menunjang keseluruhan perform dan aksesoris hingga disiplin berlatih sampai malam hari H menuju pelaksanaan kegiatan.
Menurut Ketua Rt 06,Sujono mengapa menampilkan budaya dari pulau garam tersebut,alasannya bahwa tari adat Madura dan Karapan Sapi memiliki filosofi yang kaya dan mendalam.

“Flosofi yang terkandung di
Tari Adat Madura:,mewujudkan rasa
Kebersamaan dan Kekompakan.” ungkap Sujono.
Tari adat Madura seringkali menggambarkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat Madura.
Tarian ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Madura, seperti kegiatan pertanian dan nelayan.
Tari adat Madura mengandung kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, kerja keras, dan gotong royong.
Sementara itu,Bambang selaku Ketua Rw 02,menyampaikan selain menampilkan tarian madura juga ditampilkan simbolis patung Karapan Sapi.
“Karapan Sapi adalah sebuah Kekuatan dan Kecepatan“ujarnya
“Karapan sapi menggambarkan kekuatan dan kecepatan sapi yang dilatih untuk berlari dengan cepat.Selain itu merupakan simbol Keterampilan dan Ketangkasan dan pengendalian,” tambahnya.

Seni tari Meduran dan Karapan sapi merupakan bagian dari tradisi dan budaya Madura yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Kedua tradisi ini memiliki nilai-nilai yang mendalam dan mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, kerja keras, dan kearifan lokal.