Gomalang.id-Perjalanan reformasi yang telah bergulir sejak tahun 1998 hingga kini telah membawa Indonesia pada titik transformasi yang krusial. Bersamaan dengan arus globalisasi yang semakin deras, bangsa ini dihadapkan pada peluang sekaligus tantangan besar dalam memperbaiki tata pemerintahan dan tata bernegara. Perubahan fundamental ini menuntut pemerintah untuk kembali memahami dan mengutamakan pentingnya kualitas pelayanan publik serta melakukan perbaikan mutu pelayanan secara berkelanjutan.
Dalam era transisi menuju kehidupan yang lebih demokratis, fungsi pemberian pelayanan publik telah menjadi arus utama peradaban dunia. Badan-badan pemerintahan dengan segenap jajarannya dalam kebijakan dan pensyediaan pelayanan publik dituntut untuk senantiasa menghormati hak-hak asasi rakyat, serta tanggap dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan warga.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi terbesar keempat di dunia memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Namun, tantangan dalam mengoptimalkan potensi ini memerlukan transformasi mendasar dalam pendekatan pembangunan SDM. Transformasi ini tidak hanya mencakup peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, tetapi juga pembentukan karakter, nilai-nilai, dan mindset yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Pembangunan SDM yang berkelanjutan memerlukan pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menekankan pentingnya pembangunan manusia sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan. Indonesia perlu mengembangkan strategi yang komprehensif untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan sosial.
Dalam konteks transformasi digital dan revolusi industri 4.0, pembangunan SDM harus mampu mengantisipasi perubahan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Diperlukan upaya sistematis untuk mengembangkan kemampuan literasi digital, berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, penguatan nilai-nilai Pancasila dan karakter bangsa menjadi fondasi penting dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan bermartabat.
Peran institusi pendidikan, termasuk perguruan tinggi, menjadi sangat strategis dalam mewujudkan transformasi ini. Perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai penghasil lulusan yang kompeten, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan penelitian yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Sebagai mahasiswa Administrasi Publik, kita memiliki tanggung jawab besar terhadap persoalan pelayanan publik, kebijakan publik, dan manajemen publik yang belum menemukan titik temu terbaik untuk diselesaikan. Keresahan terhadap berbagai problematika bangsa inilah yang mendorong lahirnya forum nasional mahasiswa Administrasi Publik sebagai agen of control yang bertanggung jawab terhadap masa depan Indonesia.
Dengan penuh tanggung jawab, HIMAPI UNISMA berpartisipasi dalam kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia 2025, sebuah kegiatan nasional yang diikuti oleh seluruh kampus di Indonesia yang memiliki Program Studi Administrasi Publik. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Brawijaya pada hari Senin-Jumat tanggal 4-8 Agustus 2025 secara offline dengan kehadiran 33 kampus dari seluruh Indonesia.
Kegiatan Temu Administrator Muda Indonesia 2025 mengangkat tema “Mewujudkan Transformasi Indonesia Melalui Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Untuk memaksimalkan pembahasan tema tersebut, kegiatan dibagi menjadi 5 cluster:
Cluster Pertama
Transformasi Sosial dalam Mewujudkan SDM yang Berkelanjutan – diikuti oleh 6 kampus
Cluster Kedua
Transformasi Ekonomi, Perdagangan, dan Kedaulatan Pangan – diikuti oleh 8 kampus
Cluster Ketiga
Transformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel, Bersih dan Efektif – diikuti oleh 6 kampus
Cluster Keempat
Kearifan Lokal dan Budaya – diikuti oleh 9 kampus
Cluster Kelima
Tata Ruang dan Ekologi – diikuti oleh 6 kampus
Pada kesempatan ini, Universitas Islam Malang (UNISMA) bergabung dalam Cluster 1 dengan tema “Transformasi Sosial dalam Mewujudkan SDM yang Berkelanjutan”. Pilihan ini sejalan dengan komitmen UNISMA untuk mengembangkan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter dan nilai-nilai yang kuat.
Hal ini Himpunan Mahasiswa Publik UNISMA Mendelegasikan Hanya 2 Mahasiswa yaitu Dzulfahmi Fairus Askar sebagai Ketua Tim dan Denil Haq sebagai anggota Tim.
Dalam konteks transformasi sosial, UNISMA menekankan pentingnya Adaptive Leadership atau kepemimpinan adaptif yang dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan cerdas yang mampu menghadapi segala macam situasi dan perubahan yang terjadi.
Temu Administrator Muda Indonesia 2025 merupakan momentum penting bagi mahasiswa Administrasi Publik untuk berkontribusi nyata dalam mewujudkan transformasi Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, UNISMA bersama 33 kampus lainnya bertekad untuk menjadi bagian dari solusi dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan segar dan implementatif yang dapat diaplikasikan dalam konteks pembangunan nasional. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa Administrasi Publik memiliki peran strategis dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil, makmur, dan berkelanjutan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Islam Malang (HIMAPI UNISMA) – Delegasi Temu Administrator Muda Indonesia 2025.